
Lahat,-Live info sumsel.Siring ini mubazir berulang kali diucapkan Saidin petani yang memiliki sawah dekat pembangunan irigasi persawahan didesa padang masat kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan, kepada wartawan media ini SAIDIN 08-03-2025,sebelum dibangun sudah ada siring jadi untuk apa dibangun mubazir saja karena siring yang lama masih bagus,apalagi bangunan ini asal- asalan bahkan sebagian hanya ditempel,itu ada beberapa batu ditengah tengah siring tidak dibersihkan padahal bisa diangkat,lantai ini tidak dibuat baru semuanya lantai lama,disepanjang bibir siring ada beberapa batang pohon jika memang dibangun baru bisa ditebang dibuang pohon-pohon itu nyatanya tidak,bahan bangun yang dipakai mereka ini menggunakan pasir batu bercampur tanah jadi untuk apa dibangun cuma buang-buang duit negara saja,tukang semuanya orang dari lintang empat lawang bukan warga sini,semuanya orang datangan makanya pekerjaannya asal-asalan,nanti bapak ibu wartawan lihat juga diatas perkerjaannya asal jadi pada waktu pengadukan bercampur tanah bahan yang dipakai bercampur tanah bagaiman mau bagus pekerjaannya,”jelasnya”.
Pembangunan irigasi desa Padang Masat Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah-Perubahan ( APBD-P ) tahun anggaran 2024 nilai pagu paket Rp 2.399.997.016,00 pelaksana kegiatan CV.PUTRA NARASAON SEJAHTERA yang beralamat JL.Harapan jaya 1 NO.08-Palembang ( kota ) sumatera selatan. Diduga asal asalan,diduga rugikan negara.
Salah satu warga desa setempat mengaku bernama LINGGAH kepada wartawan media ini 09-03-2025 mengatakan,maaf nian adik-adik wartawan bukan saya menolak pembangunan memang kami warga sini terutama yang memiliki sawah sangat bersyukur dengan adanya kepedulian pemerintah tapi sangat disayangkan jika kami masyarakat dijadikan tumbal oleh pejabat dan kontraktor,pembangunan irigasi ini sangat janggal bagi saya sebab biayanya dua milyar lebih tapi bangunannya asal jadi,adik-adik wartawankan sudah lihat hasil bangunannya,ditengah tengah siring batu tidak dibuang,dibibir siring batang pohon tidak ditebang,lantainya itu,itu lantai lama karena sebelum dibangun sudah ada bangunan lama,jadi kami masyarakat hanya jadi tumbal dengan alasan pembangunan untuk kepentingan masyarakat nyatanya pembangunan asal asalan yang menang dan kaya pejabat dan kontraktor,harapan saya kepada pemerintah terutama kepolisian dan kejaksaan untuk menyelidiki kerugian negara dari pembangunan irigasi ini,kalau harus tebuang tebuangkan jangan dibiarkan,”ungkapnya”.
Dinas PUPR Kabupaten Lahat sampai berita ini diterbitkan belum bisa dikonfirmasi.
RANDI ALEKSANDER
TEAM PEMBURU KORUPTOR