PRABUMULIH. Liveinfosumsel
Dibangun beberapa tahun lalu, Pasar Tradisional Modern (PTM) terbengkalai dan tidak terawat. Padahal, bangunan tiga lantai tersebut menelan biaya puluhan miliar.
Di lantai dua gedung yang semula diperuntukkan sebagai kios pedagang Pasar Inpres itu kini kotor dan tidak terurus. Selain banyaknya tumpukan sampah juga bau pesing menyengat karena menjadi tempat buang hajat. Terlihat tak satupun kios ditempati para pedagang.
Akibat seluruh kios tidak dihuni pedagang, kini sebagian bangunan PTM tampak rusak dan bahkan terkesan angker.
Menanggapi hal itu, Sastra salah satu warga pasar Prabumulih. “Percuma di bangun kalau dibiarkan tak terurus, apalagi tidak sampai berfungsi,” ujarnya.
Ia mengaku banyak mendapatkan laporan terkait keluhan khususnya pedagang mengenai kondisi pasar sejak PTM dibangun beberapa tahun lalu. Mereka mengaku tidak betah berjualan di kios PTM karena sangat sepi dan tidak ada pembeli.
“Begini jadinya kalau perencanaannya yang tidak matang.dan aspirasi pedagang tidak didengarkan oleh pemerintah. Gedung yang semula digadang-gadangkan bakal membuat pedagang dan konsumen dapat bertransaksi dengan nyaman, Tapi nyatanya tidak terbukti,” ujarnya.
Sebagai masyarakat, dia berharap gedung yang telah kokoh berdiri itu bermanfaat. Bukan hanya membangun gedung dengan nilai miliaran rupiah saja kemudian menelantarkannya. Ujarnya
“Ini buang-buang uang namanya, membuat bangunan seperti ini dengan dana banyak. Coba dananya diberikan pinjaman tanpa bunga atau bunga ringan ke pedagang, bisa lebih bermanfaat dan tidak mubazir jadinya,” terangnya.
Dirinya menilai, rencana pembangunan pasar itu tidak diiringi dengan rencana memfungsikan pasar itu untuk pedagang, sehingga dibiarkan telantar dan rusak.
Melihat hal tersebut, ia mengaku miris dan mempertanyakan tanggung jawab dari dinas terkait.
Pria yang akrab di sapah sastra ini mengajak tokoh pemuda baik politisi maupun OKP yang ada di Prabumulih untuk bersama-sama menyuarakan dan berkontribusi terkait permasalahan ini, demi kepentingan masyarakat banyak. Pungkasnya