LiveinfoSUMSEL-Lahat.Menjamurnya Pembangunan Di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan penghujung Tahun 2024 yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)seperti Pembangunan Jalan Cor Beton, Pembangunan Jalan Usaha Tani,Pembangunan Jembatan,Pembangunan Perkantoran,Pembangunan Puskesmas,Pembangunan Trotoar,Pembangunan Drainase,Pembangunan SPAL,dan lain sebagainya
Pembangunannya harus diperhatikan sesuai SPEK,untuk sistem pengerjaan juga harus dikerjakan sesuai standar,untuk materialnya pun harus sesuai SPEK yang sudah ditentukan agar bangunan tersebut bisa bertahan dengan jangka waktu lama .
Pembangunan Drainase Desa Ulak Lebar Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Bersumber Dana APBD TAHUN ANGGARAN 2024
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG(PUPR)
NILAI KONTRAK:RP. 472.530.695,32,-
PELAKSANAAN: CV.AZKA ANUGERAH
Diduga dikerjakan Asal-asalan ,Terindikasi Asal jadi,diduga material tidak sesuai SPEK pembangunan Drainase menggunakan
Pasir,batu bercampur tanah kotor, seharusnya menggunakan split,pasir,semen ,diduga sistem pengadukan coran diaduk secara manual,diduga jarak besi tidak sesuai SPEK bervariasi 20 cm sampai 30 cm,diduga pengecoran ditumpahkan langsung diatas lumpur seperti kubangan Kerbau.
Saat awak media ini menindak lanjuti laporan beberapa warga dan investigasi langsung ke lokasi pembangunan
Seperti yang dituturkan salah satu warga Desa Ulak Lebar Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang mengaku bernama Steven 03-08-2024 mengatakan, seperti yang saya lihat pembangunan Drainase ditempat kami dikerjakan asal-asalan seperti asal jadi saja, materialnya menggunakan sirtu bercampur tanah kotor untuk pengadukan corannya tidak menggunakan molen biasanya yang saya lihat ditempat lain pengadukannya menggunakan molen agar adukan coran tercampur merata ,padahal lokasi pekerjaan ada molen tapi kenapa mereka mengaduknya manual,mereka ngecor lantainya saja menggunakan adukan kering yang langsung ditumpahkan diatas lumpur seperti kubangan Kerbau ,airnya di lokasi pengerjaan juga tidak dikeringkan terlebih dahulu jadi otomatis coran nya banyak terbawah air.
Jadi bagaimana Drainase ditempat kami bisa dinikmati dan bertahan dengan jangka waktu lama padahal uang mereka bangun itu bersumber dari pajak rakyat .”ungkapnya”
Hal senada juga dikatakan salah satu warga prumnas Ravari Desa Ulak Lebar kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang berprofesi sebagai buruh harian lepas mengaku bernama Carles 12-08-2024 mengatakan,menurut pengamatan saya pembangunan Drainase ditempat kami tidak akan bertahan lama karena materialnya tidak sesuai SPEK mereka menggunakan Pasir,batu bercampur tanah kotor sedangkan setiap pengecoran harus menggunakan pasir bersih,split,semen,
Untuk sistem pengadukan nya pun dikerjakan manual tidak menggunakan mesin molen jadi bagai mana pengadukannya tercampur merata.
Cara pengecoran nya pun menggunakan adukan kering yang langsung ditumpahkan diatas lumpur ,sepengetahuan saya setiap pengecoran harus menggunakan coran encer untuk jarak tidak maksimal bervariasi dari 20 cm sampai 30 cm,air di lokasi pembangunan seharusnya dikeringkan terlebih dahulu tapi fakta di lapangan airnya masih mengalir dan berlumpur jadi bagaimana coran bisa mengering dan mengeras maksimal.
Saya paham dan mengerti mekanisme pembangunan Drainase karena saya berprofesi buruh harian lepas,”jelasnya”
Salah satu tukang harian saat dimintai keterangan di lokasi pembangunan 12-08-2024 yang enggan menyebutkan namanya mengatakan,ya kalau tidak disiram dengan adukan kering,kalau adukan basah sama saja seperti
membuang garam kelaut kita,”jelasnya”
“DINAS TERKAIT PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG (PUPR) SAMPAI BERITA INI DITERBIKAN BELUM BISA DIKOMFIRMASI”