Perkumpulan Insan Maritim Adalan (PIMA) berdiri untuk mendorong dan memajukan pengembangan dunia Maritim di Indonesia dengan visi untuk mewujudkan Masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan serta peningkatan kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan Domestik Bruto Nasional.
Harnoto dan Rustam, masing-masing resmi dilantik sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Insan Maritim Andalan (PIMA) yang berpusat di Jakarta Barat, DKI Jakarta. Keduanya resmi dilantik oleh Ketua Dewan Penasihat, Tjandra Setiadji didampingi Mayjen TNI Dr. Hermanto, Aspotmar KASAL, mewakili KASAL TNI-AL Dr. Muhammad Ali, S.E.M.M, M.Tr. Opsla dengan penyerahan bendera pataka PIMA dan dikukuh oleh Ketua Pengawas, Helex Wirawan dengan penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan, di Fortune Star Restaurant, Jakarta Barat, Minggu tanggal 05 Mei 2024.
Acara pelantikan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Lagu Mars Maritim, seluruh hadirin merasakan getaran semangat saat mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Maritim dengan diiringi oleh Alvina Sandiko, gerakan tangan iring mengiringi panduan suara anggota PIMA, sehingga menghentakkan jiwa hadirin. Acara pelatikan DPP PIMA juga dihibur oleh artis local Lya Victor dan Musik Tradisional dari Sekolah Musik Hong Hua.
Ketua Panitia, Agus Arifin dalam sambutannya melaporkan acara ini dihadiri oleh lebih dari 500 insan maritim dan tamu undangan tokoh Masyarakat dari berbagai organisasi antara lain dari Club Perikanan, Perkumpulan Bu Bu Gao, Ikatan Alumni Perguruan Wahidin (IAPW), Alumni Bintang Laut, Alumni Methodist, Alumni Setiabudi, Ikatan Keluarga Besar Masyarakat Rohil di Jakarta, Perkumpulan Jin Jiang Indonesia, Yayasan Tunggal Andal (Tung An), Yayasan Marga Ang Rohil di Jakarta, Himpunan Persaudaraan Tionghao Rokan Hilir, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Forum Muara Angke dan Forum Muara Baru, Media cetak dan Media Online, Pejabat Pemerintah dan seluruh Pengurus PIMA.
Mayjen (Purn) Drs Sidarto Danusubroto, SH, anggota Wantimpres menyambut baik terbentuknya PIMA, mengharapkan PIMA berjaya dan turut memberi kontribusi untuk menjadikan Indonesia menuju sebagai polos maritim dunia. Dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Polos Maritim Dunia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan peran serta berbagai pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dan dunia usaha Maritim, organisasi kemasyarakatan seperti PIMA,” paparnya.
Mayjen TNI Dr. Hermanto, Aspotmar KASAL, mewakili KASAL hadir dalam acara Deklarasi dan Pelantikan Pengurus PIMA, TNI AL dalam menjaga stabilitas dan keamanan maritim di Kawasan dalam mewujudkan gagasan polos maritim dunia. Dinas Pembinaan Potensi Maritim TNI AL (Dispotmaral) merupakan Badan Pelaksana Pusat TNI Angkatan Laut yang berkedudukan langsung dibawah Kasal, bertugas menyelenggarakan pembinaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan pembinaan potensi di bidang maritim, sangat menghormati Upaya yang akan dilakukan PIMA dalam mendukung penyiapan sumber daya manusia bidang kemaritiman yang profesional, berdaya saing global, diharapkan agar pengurus PIMA memiliki dedikasi tinggi dan mampu mengedepankan kepentingan nasional, tutur Aspotmar KASAL.
Indonesia merupakan negara Indonesia di dunia yang memiliki 17 ribu pulau dan pajang garis Pantai lebih dari 108 ribu kilometer. Indonesia juga memiliki kekayaan hayati laut yang besar di dunia. Dengan potensi tersebut sudah selayaknya Indonesia menjadi poros maritim dunia. Kita wajib memberdayakan potensi maritim untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan untuk meningkatkan nilai tambah serta mempersatukan negara kita Indonesia, karena laut adalah tempat kita para insan maritim bersandar hidup, papar Harnoto Ketum PIMA.
Ketua Umum PIMA, Harnoto dalam sambutannya mendeklarasikan pendirian Perkumpulan Insan Maritim Andalan (PIMA) yang didirikan dengan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 8 Maret 2024. Pelantikan DPP PIMA yang berpusat di Jakarta juga dirangkai dengan pemberian 6 Surat Mandat agar dapat langsung bekerja cepat membentuk Dewan Pimpinan Wilayah, terdiri dari Wilayah Jawa Tengah, Wilayah Jawa Timur, Wilayah Bali, Wilayah Maluku, Wilayah NTT, Wilayah Riau dan Kepri, Wilayah Bangka Belitung, Wilayah Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara, ujar Harnoto
PIMA siap menjadi partner pemerintah, PIMA siap menjadi sayap pemerintah dan PIMA siap menjadi jembatan aspirasi insan maritim dan pemerintah, ucapkan Harnoto saat mengakhiri sambutannya.
Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, harus mencanangkan kekuatan utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia. Membangun kembali budaya maritim, membangun industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama. Membangun fasitas pelabuhan laut yang baik, untuk mencegah maraknya kebakaran kapal ikan membangun SDM yang handal dan pelatihan tentang perikanan, membangun kekuatan pertahanan maritim. Mengingat indonesia memiliki ribuan pulau dan panjang pantai yang sangat luas, ujar Andy Tjandra Setiadji selaku Ketua Penasihat PIMA.
Tujuan PIMA adalah untuk meningkatkan keberdayaan, kolaborasi dalam ekosistem komunitas kemaritiman untuk menciptakan nilai tambah dalam mengelola laut, melalui sumber daya manusia bidang kemaritiman yang professional dan mampu mengedepankan kepentingan nasional serta Memupuk dan mempererat hubungan silaturahmi dan rasa persaudaraan serta rasa kekeluargaan seluruh anggota maritim untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta meningkatkan potensi kelautan Indonesia, tutur Helex Wirawan selaku Ketua Pengawas PIMA,
Sekjend PIMA, Agus Arifin menambahkan bahwa PIMA Bergerak dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama;, membicarakan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, memperjuangkan kepentingan-kepentingan anggotanya kepada pemerintah dan pihak-pihak lain dan ikut berperan serta mengembangkan sumber daya untuk memajukan perekonomian anggota khususnya dan Indonesia pada umumnya serta berperan aktif dalam pengembangan dan mempertahankan budaya bahari bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat Indonesia yang kaya akan keanekaragaman budaya dan Bahari;
Saya yakin PIMA dapat membangun solidaritas dan persatuan dan persatuan insan maritim dari seluruh pesisir di Indonesia. PIMA adalah wadah manusia-manusia pemikir untuk kemajuan bangsa, tanpa mau dipecah-belah oleh siapa pun. Mari kita manfaatkan kualitas dan kompetensi PIMA untuk kemajuan pembanguan Maritim Indonesia,” ucap Awie Rustam selaku Wakil Ketua Umum.
Brigjen. Pol. Dr. Drs. Yehu WangsaJaya, M.Kom, yang dikenal dengan Jenderal Bersahaja, anggota Dewan Pembina, memaparkan laut Indonesia adalah Lumbung Pangan, dengan luas 70 persen dari total wilayah Indonesia memiliki potensi perikanan melimpah. Dengan potensi perikanan yang melimpah, kita harus berupaya menjadikan ikan sebagai produk pangan utama bagi Masyarakat. Indonesia merupakan negara penghasil ikan tuna terbesar di dunia dan merupakan salah satu komunitas ekspor unggulan yang memenuhi 16 persen kebutuhan dunia, sayangnya, penangkapan secara (illegal fishing) dan melebihi batas (overfishing) membuat beberapa jenis ikan terancam punah. Mari kita wujudkan visi PIMA untuk mewujudkan Masyarakat kelautan dan perikanan yang Sejahtera dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan peningkatan sektor perikanan sebagai lumbung pangan, ucapkan Yehu.
Dalam acara deklarasi dan pelantikan pengurus DPP PIMA juga dibagikan 10 kursi roda kepada Maria Monique Lastwish Foundation untuk anak-anak penyandang disabilitas dan lansia. Para Penyandang disabilitas setelah diangkat dari tempat duduk dan menduduki kursi roda, mereka pun langsung dibawa ke depan panggung untuk kursi roda secara simbolik. Dengan perasaan terharu bercampur gembira, para penyandang disabilitas pun menerima bantuan kursi roda pemberian dari PIMA. Pemberian kursi roda ini adalah sebagai wujud kepedulian sosial dari PIMA, ujar Harnoto.